I made this widget at MyFlashFetish.com.

Senin, 25 Januari 2010

Pernyataan Sikap BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS “CENTURY GATE: SINYAL KEMATIAN INDONESIA, SELAMATKAN DENGAN ISLAM!!”



ImageIndonesia adalah negeri kaum muslimin yang kaya raya. Potensi alam yang dimilikinya seharusnya bisa menjadikan rakyat Indonesia makmur dan sejahtera. Tapi apa yang terjadi? Justru sebaliknya. Bukannya kemakmuran dan kesejahteraan, tapi kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh mayoritas rakyat Indonesia kian hari kian kritis dan kronis.

Masalah kronis yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah akibat salah dalam pengambilan pijakan konsep ketatanegaraan. Dan masalah inilah yang melahirkan banyak sekali masalah cabang dalam ranah kehidupan nyata. Tidak ada satupun bidang kehidupan yang tidak bermasalah.  

Skandal Bank Century misalnya, merupakan salah satu fenomena yang tampak dan sudah seharusnya membuka mata kita semua, tentang betapa payahnya pengelolaan sistem keuangan dan perbankan di negeri ini. Di tengah himpitan kehidupan rakyat yang semakin sulit, pejabat negara menambahkan penderitaan itu dengan perampokan uang negara senilai Rp 6,7 Triliun untuk menyelamatkan Bank milik pengusaha rakus yang bangkrut. 

Parahnya lagi dana talangan yang diberikan kepada Bank yang sekarang berubah nama menjadi Bank Mutiara itu, alirannya sangat kabur dan ditengarai terjadi pembelokan aliran untuk kepentingan politik. Meski di DPR sudah ada Pansus Bank Century yang sebentar lagi akan berakhir masa kerjanya, akan tetapi hasil kerja pansus jauh panggang dari api. Kinerja pansus tidak lebih dari sekedar dagelan-dagelan politik, yang semakin mencerminkan betapa buruknya wajah negara ini. Luka-luka yang diderita rakyat lantaran penghidupan yang berat disirami air asam oleh pejabat yang seharusnya menjadi pengayom mereka.

Belum lagi segudang permasalahan lain yang jika di urai benar-benar membuat dada sesak, diantaranya: Kemiskinan, kelaparan, kebodohan, perpecahan sosial, kesenjangan sosial, pendidikan mahal, biaya kesehatan mahal, minyak bumi dirampok, emas dicuri, penjarahan hutan, perusakan generasi muda melalui tayangan-tayangan tv, seks bebas, aborsi, perampokan, pemerkosaan, pencurian, pembunuhan, terorisme, kenaikan BBM, kelangkaan minyak tanah, buruh tani yang miskin, kapitalisasi dan liberalisasi pendidikan tinggi, pilkada rusuh, pengemis di mana-mana, anak jalanan tidak terurus, penjajahan atas negeri-negeri kaum muslimin baik fisik maupun non fisik, aliran sesat, wakil “rakyat” yang hanya mementingkan uang, birokrasi busuk, suap-menyuap, KKN, penyerobotan tanah, pembakaran pasar, penggusuran pedagang kaki lima yang rusuh, tawuran antar mahasiswa, tawuran antar kampung, kerusuhan berbau SARA, bank ribawi, aurat wanita bebas dipertontonkan di mall-mall, perdagangan manusia, penculikan anak, pelacuran yang dilokalisir, budaya jiplakan barat, pornografi dan pornoaksi, “Islam Liberal”, VCD porno menjadi hal yang lumrah, partai Islam kompromistis, busung lapar, ketahanan pangan yang lemah, militer yang tunduk pada asing, politik luar negeri pengekor, kesetaraan gender yang mematikan generasi muda, televisi dan media-media cetak corong barat, kebebasan tingkah laku, kebebasan berpendapat yang ngawur, kebebasan beragama yang merusak Islam, pluralisme yang utopis, sekulerisme Indonesia, liberalisme perdagangan, pembohongan publik, panti jompo bagi para orang tua yang dibuang anaknya, hutang luar negeri, keberpihakan hukum pada pemilik modal, pembangunan tidak merata, banjir, tanah longsor, kecelakaan pesawat, kapal tenggelam, nelayan yang susah melaut, aktifitas-aktifitas adat syirik, pelegalan diskotik, pelegalan minuman keras, judi berkedok kuis sms, kerusuhan supporter sepak bola, pengangguran, merebaknya penyakit aids, masyarakat individualistik, pekerja bagaikan mesin-mesin produksi, ekonomi non real, perumahan kumuh, ulama bayaran, kiai mata duitan dan sebagainya.

Demikianlah segudang problematika yang saat ini menjangkiti mereka. Sakit yang dirasakan rakyat telah amat perih dan ngilu. Mereka tidak lagi dapat tersenyum apalagi tertawa lebar karena mereka harus menahan sakit akibat kronisnya penderitaan yang dirasakan.

Oleh karena itu, Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus menyatakan:
1. Perubahan basis konsep ketatanegaraan merupakan satu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Ideologi Kapitalisme dengan segala macam turunannya sudah nyata merupakan sumber dari segala sumber kerusakan yang saat ini terjadi.  Kapitalisme juga telah melahirkan rezim kompradornya yang terus-menerus berselingkuh dengan para pemilik modal untuk mengkhianati rakyat.

2. Pilihan waras yang kami serukan kepada seluruh komponen rakyat negeri ini adalah segera beralih kepada pola ketatanegaraan Islam dengan penerapan syariah dan khilafah.  Hal ini penting sebagai solusi atas seluruh persoalan yang terus-menerus melilit akibat penerapan kapitalisme. Hanya Islamlah satu-satunya sistem kehidupan yang sesuai dengan fitrah manusia, yang akan menyelamatkan Indonesia dan melahirkan kebaikan kehidupan di dunia dan di akhirat.

3. Umat harus segera sadar bahwa mereka adalah umat terbaik yang pernah ada. Umat harus segera sadar bahwa mereka adalah pemimpin dunia. Umat harus segera sadar bahwa mereka akan tetap sakit selama mereka masih menggunakan peradaban barat sebagai kiblat mereka. Umat harus segera sadar bahwa hanya dengan Islam-lah mereka akan bangkit kembali. Umat harus segera sadar bahwa merubah basis filosofi ketatanegaraan itu memang susah, tetapi bukan sesuatu yang mustahil.

Badan Eksekutif Kornas BKLDK
CP: 087884960795

0 komentar:

Posting Komentar